Setelah pertengkaran sengit dengan kakakku, aku tak kuasa menolak pesona istrinya yang bahenol itu.Tidak menghiraukan hati nuraniku, aku pasrah pada hasrat, melahap lekuk-lekuk tubuhnya yang ranum dan menikmati aroma tubuhnya yang memabukkan saat kunikmati pantatnya yang cukup besar.